Kamis, 14 April 2016

SAHABAT TIDAK MENGKAFIRKAN KELOMPOK SESAT ABU HASAN~313

Bagaimana bisa seorang muslim memvonis kafir, syirik, murtad, dan bid’ah terhadap orang yang tidak sependapat?! Bahkan andai bisa, mereka akan membunuh orang yang tidak sependapat dengan cara yang paling buruk!

Para sahabat dan tabi’in mencela prilaku kalangan Khawarij dan semacamnya. Mereka menggunakan ayat-ayat yang diturunkan terkait orang-orang kafir lalu mereka terapkan secara semena-mena, fanatik, berlebihan, dan ekstrim terhadap orang-orang yang mengatakan, “La ilaha illallah,”

Seperti yang dinukil Al-Bukhari dari Ibnu Umar dan lainnya dalam bab; khawarij. Mereka menyatakan bahwa kita saat ini hidup di masa jahiliyah yang lebih buruk dari jahiliyah sebelumnya (Silahkan membaca buku Ahlul Qiblat).

Meski demikian, kami ingin menyampaikan kepada mereka ini (mereka adalah cucu-cucu Khawarij. Bahkan mereka lebih teliti dalam perilaku berlebihan, kebodohan, ekstrimisme dan penyimpangan), “Kakek-kakek atau para imam kalian dulu mengkafirkan Sayyidina Utsman, Sayyidina Ali, Mu’awiyah dan para pengikutnya. Menghalalkan darah dan harta benda mereka, menjadikan negeri kaum muslimin sebagai negeri harbi –kafir- sehingga mereka menghalalkan darah, kehormatan, dan harta benda di sana, seperti yang kalian lakukan.

Mereka menyatakan bahwa Sayyidina Ali dan Mu’awiyah menyekutukan Allah, mereka menerapkan ayat-ayat yang turun berkenaan dengan orang-orang musyrik dan kafir kepada orang-orang muslim seperti yang sudah kami katakan sebelumnya. Hingga kini mereka masih berbuat seperti itu. Padahal Ali berkata kepada mereka, ‘Kami tidak akan memulai peperangan terhadap kalian, kami tidak melarang kalian untuk mendatangi masjid-masjid Allah.’ Ali tidak mengkafirkan mereka yang mengkafirkannya. Tidak pula seorang sahabat atau tabi’in pun yang mengkafirkan mereka.

Lantas bagaimana kalian memvonis siapa yang tidak melakukan sedikit pun dari hal itu sebagai orang kafir, musyrik, paganis, murtad, dan zindiq?!”

Sulit rasanya kita terima bahwa para pengkafir umat Islam ini sebagai pengikut salaf, para panitia kenerakaan ini mengklaim sebagai penerus perjuangan sahabat! Kecuali jika yang mereka maksud salaf adalah KHAWARIJ.


Jumat, 08 April 2016

KONGRES TIKUS MELAWAN KEZALIMAN KUCING CERITA UTK PARA KOMENTATOR! ABU HASAN V~313



Karena Merasa Terancam Dan Tidak Mampu Melawan, Tikus Pun Merapatkan Barisan Untuk Menghadang Hegomoni Kucing Yang Semena-Mena.

Para Ahli Strategi Dari Kalangan Tikus Berkumpul Dan Dipimpin Langsung Oleh Tikus Yang Bersekolah Tinggi Semacam Doktorlah Kalau Mereka Manusia.


Berbagai Usulan Ditolak Karena Dianggap Tidak Relevant Utk Mengalahkan Kucing. Tiba- Tiba  Tikus Setengah Baya Yang Banyak Pengalaman Berpolitik Dan Sudah Malang Melintang Dalam Urusan Politik Dan Segala Kebohongannya Angkat Bicara!


Usul Pak," Menurut Saya Tidak Ada Cara Yang Lebih Aman Dari Serangan Tikus Kecuali Kita Menghindar Dari Kucing Saja. Tidak Perlu Kita Lawan Karena Memang Kita Tidak Sebanding Dengan Kucing Yang Jauh Lebih Kuat Dan Lebih Besar. Kita Hanya Bisa Mengalungkan Lonceng, Agar Jika Kucing Itu Datang Kita Dapat Mendeteksi Dan Kita Semua Bisa Masuk Dalam Lubang Yang Aman Tanpa Korban.


Peserta Kongres Pun Bertepuk Tangan Karena Ide Brilliant Sang Pemikir Ini, Para Penakut Yang Tak Mau Ambil Resiko Dari Kalangan Tikus Pun Merasa Lebih Nyaman Dengan Ide Ini. Pemimpin Rapat Langsung Mengetok Palu Tanda Setuju. Tikus - Tikus  Itu Pun Ramai Mengambil Gambar Bersama Dengan Si Empunya Usul Yang Cemerlang Itu.  Alangkah Bangganya Tikus Tua Yg Merasa Paling Intelek Dan Pintar.


Tiba-Tiba Seekor Tikus Bertanya Kepadanya," SIAPA YANG AKAN MENGALUNGKAN LONCENG ITU KE LEHER KUCING PAK TIK?
Dia Pun Diam Dengan Wajah Memerah Malu Karena Ternyata Dia Hanya Bisa Berkomentar Namun Tidak Bisa Berbuat Apa - Apa.

 
Ketika Agama Dilecehkan, Politik Dipisahkan Dari Agama, Kebohogan Menjadi Strategy, Liberal Perusak Agama Dibiarkan, Segala Macam Aliran Takfiri Dan Pencaci Sahabat Nabi Juga Keluarga Nabi Bebas Berbicara Di Negeri Ini. Ketika Pemimpin Kafir Didukung Oleh Begundal Dan Penjilat Ber-KTP ISLAM.


Maka Bangkitlah Para Pejuang Yang Hatinya Penuh Dengan Ghiroh Membela Kemurnian Agama, Dengan Segala Cara Dan Segala Resiko, Pejuang Yang Tak Pernah Mengemis Dukungan Dari Siapapun. Salah Satu Yg Menonjol Dari Mereka Adalah Habib Rizieq Syihab.

Beliau Buktikan Perjuagan Ini Bukan Hanya Berkomentar, Sepak Terjangnya Jelas Tidak Takut Cacian Para Pencaci, Keluar Masuk Penjara Demi Kebenaran. Semoga Allah Menjaga Beliau Dan Siapapun Yg Masih Punya Ghiroh Pada Islam.


Adapun Para Komentator Pencari Aman Dalam Setiap Langkah Pastilah Ada, Bicara Akhlaq Dan Dia Tidak Mampu Membedakan Antara Akhlaq Dan Hilangnya Harga Diri, Menganggap Perjuangan Melawan Kebatilan Adalah Konyol, Semua Itu Adalah Cara Berpikir Tikus Yang Hidupnya Dihabiskan Untuk Berkomentar Tanpa Berjuang.


إذا اراد اللّٰه بقومٍ سُوْءًا اعطاهم الجَدل ومنعهُم العملَ
 
Jika Allah Menghendaki Keburukan Pada Suatu Kaum, Maka Allah Berikan Pada Mereka Keahlian Berbicara Dan Ketidakmampuan Utk Berbuat.

Ikutlah Berjuang Bukan Hanya Berkomentar Atau Diamlah Dirumah Jgn Menjadi Penghalang Para Pejuang Yang Ingin Menjaga Agama Islam Dari Para Perusak.

SAYYIDINA UMAR RA MENCARI KEBERKAHAN PADA MAKAM NABI SAW M.A.V~313



Ketika Amirul Mukminin Umar Bin Al-Khatthab RA Akan Meninggal Dunia, Ia Berkata Kepada Putranya Abdullah, “Pergilah Datangi Ummul Mukminin Aisyah RA, Lalu Katakanlah Kepadanya, ‘Umar Menyampaikan Salam Kepadamu’ Dan Jangan Kau Katakan Amirul Mukminin, Sebab Aku Pada Hari Ini Bukan Lagi Amirul Mukminin. Katakanlah Kepadanya, ‘Umar Bin Al-Khatthab Meminta Izin Dikuburkan Bersama Kedua Sahabatnya.’”
Lalu Abdullah RA Mendatangi Sayyidah Aisyah RA Dan Meminta Izin Menemuinya Sambil Mengucap Salam. Kemudian Abdullah Masuk Menemui Aisyah, Sementara Saat Itu Aisyah Sedang Menangis. Lalu Abdullah Berkata, “Umar Menyampaikan Salam Kepadamu Dan Meminta Izin Dikuburkan Bersama Kedua Sahabatnya.” Maka Aisyah Menjawab, “Tadinya Aku Menginginkannya Untuk Diriku. Tapi Hari Ini Aku Lebih Mendahulukannya (Umar) Dari Diriku.”

Saat Kembali, Ada Yang Mengatakan Kepada Umar, “Ini Abdullah Telah Datang.” Lantas Umar Berkata, “Angkatlah Aku.” Lalu Seorang Lelaki Menyandarkannya Kepadanya (Abdullah). Setelah Itu Umar Berkata, “Apa Yang Kau Bawa?.” Abdullah Menjawab, “Yang Kau Inginkan Hai Amirul Mukminin, Kau Diizinkan.”
Lalu Umar Berkata, “Al-Hamdulillah, Tak Ada Sesuatu Yang Paling Penting Bagiku Selain Dari Itu. Jika Aku Telah Meninggal Dunia, Maka Bawalah Aku Ke Sana. Kemudian Ucapkanlah Salam Dan Katakan Umar Meminta Izin. Jika Dia (Aisyah) Mengizinkanku, Maka Bawalah Aku Masuk. Jika Dia Menolakku, Maka Bawalah Aku Ke Perkuburan Kaum Muslimin.” HR Bukhari.

Semoga Hadits Ini Dapat Sedikit Meredam Hasrat Mengkafirkan Dan Mensyirikkan Orang Lain, Menganggap Semua Yang Mati Tidak Bermanfaat, Menilai Apa Yg Dilakukan Oleh Para Ulama Muslimin Sebagai Tindakan Yg Tidak Mempunyai Dasar.

Sekilas Info Tambahan Bahwa Imam Bukhari RA Menulis Kitab Tarikh Al-Kabir Di Hadapan Makam Rasulullah Yang Mulia Nan Penuh Berkah Untuk Mengais Keberkahannya. 

Tetaplah Mencari Berkah Seperti Yg Dilakukan Oleh Para Sahabat, Istri Rasulullah Dan Para Ahli Hadits, Dan Tinggalkan Pendapat Syekh Sa-Wah Yg Selalu Menyalahkan Pendapat Org Lain.

وصلوا على حبيبكم محمد صلى اللّٰه عليه واله وصحبه وسلم

 Note : Hati - Hati Kepada Kelompok Yang Menamakan/Dinamakan Sawah = Salafi Wahabi