Sabtu, 23 Januari 2016

CONTOH KONKRET KEINKONSISTENAN (PLIN-PLAN) WAHABI-SALAFI-TAKFIRI ( Abu Hasan~313 )

Dalam muqodimah kitab Al-Khuthob Al-Mimbariyah , Muhammad Bin Abdul Wahhab (Pengasas Wahhabi) menulis shalawat dengan redaksi sebagai berikut:

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﻋﺒﺪﻙ ﻭﺭﺳﻮﻟﻚ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻫﻢ ﺑﻬﺪﻳﻪ ﻣﺴﺘﻤﺴﻜﻮﻥ ، ﻭﺳﻠﻢ ﺗﺴﻠﻴﻤﺎ ﻛﺜﻴﺮﺍ .‎

Dalam muqadimah kitab Syarah Manzhumah Al-Qawa’id Wal Ushul,
Utsaimin menulis shalawat dengan redaksi sebagai berikut:

ﻓﺼﻠﻮﺍﺕ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺳﻼﻣﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻭﻣﻦ ﺗﺒﻌﻬﻢ ﺑﺈﺣﺴﺎﻥ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ .

Dalam muqadimah kitab Ahkamun Nisa’, Al-bani menulis shalawat dengan redaksi sebagai berikut:

ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺃﺭﺳﻠﻪ ﻫﺎﺩﻳًﺎ , ﻭﺑﺸﻴﺮًﺍ , ﻭﻧﺬﻳﺮًﺍ

Muqaddimah Kitab ar-Raddu al-Mufhim syekh Rabi' al-Madkhali bershalawat;

والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن اتبع هداه

Bahkan masing2 syekh wahabi yang paling getol mengoreksi bid'ah seperti muqbil, dan dai2 mereka yg berada di luar dan dlm negeri mumpunyai redaksi shalawat yg berbeda2.

Dari semua bukti yang ada kita dapat mengambil kesimpulan bahwa mereka wahabi-salafi-takfiri tidak sportiv, kaidah segala ibadah harus ada contoh dari Rasulullah hanya berlaku pada amalan orang lain, adapun amalan mereka tidak perlu memakai kaidah apa pun.

Maka terlihat sangat konyol pernyataan wahabi amatir seperti para pembicara di tv/radio RODJA, dan juga acara yang diadakan di masjid istiqlal yang berjudul negeriku bershalawat, si syafiq basalamah menganggap pengarang shalawat tibbul qulub dan alfatih adalah orang jahil, karena tidak dicontohkan oleh Nabi, padahal mereka para ulama amilin, namun karena shalawat yang mereka baca tidak sama dengan shalawat Ibnu AbdulWahhab, Bin Baz, al-Bani, Utsaimin dll maka dianggap jahil dan bid'ah.

Dan shalawat wahabi dan segala redaksinya tetap dianggap baik walaupun tidak sama dengan shalawat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Kesimpulannya adalah wahabi-salafi-takfiri Inkonsisten dengan kaidah yang mereka buat sendiri alias plin-plan.

Ajakan untuk kembali pada Alquran dan hadits itu hanya cara mereka mengelabuhi orang2 awam, bahwa wahabi-salafi lah yang berpegang tuguh pada Alquran dan hadits, adapun diluar mereka adalah para penyimpang, padahal mereka lah yg menyimpang dengan menafsirkan kalam Allah dan Rasulullah SAW sesuai selera nafsu takfiri, dan naluri penyesatan.

والله اعلم...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar