Pembagian tauhid menjadi tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah dan
asma` wa shifat tidak dikenal oleh siapapun sebelum Ibnu Taimiyah,
Rasulullah SAW tidak pernah menyampaikan orang yang masuk islam, “Ada
dua tauhid, kau tidak sah sebagai muslim hingga mengakui tauhid
uluhiyah.” Rasulullah SAW juga tidak mengisyaratkan hal seperti ini
meski dengan satu kata pun. Tidak juga dinukil dari seorang salaf pun,
tidak juga diisyaratkan oleh seorang imam pun yang menjadi panutan
hingga Ibnu Taimiyah muncul di abad VII Hijriyah yang menegaskan
klasifikasi tauhid tersebut.
Ibnu
Taimiyah menjelaskan dalam Minhaj As-Sunnah seraya membahas mayoritas
kaum muslimin dan ulama ilmu kalam seperti kalangan pengikut Asy’ari dan
lainnya;
Mereka
menyimpangkan tauhid dari posisi semestinya seperti tauhid uluhiyah dan
hakikat nama-nama dan sifat-sifat Allah SWT. Mereka hanya mengenal
tauhid rububiyah saja yang merupakan pengakuan akan Allah SWT sebagai
Pencipta dan Rabb segala sesuatu.
Muhammad bin
Abdul Wahhab menjelaskan dalam Kasyf Asy-Syubuhat, Muhammad SAW rasul
terakhir, ia menghancurkan patung-patung orang shalih, diutus Allah SWT
untuk kaum agar beribadah, menunaikan haji, bersedekah dan banyak
mengingat Allah SWT, namun mereka menjadikan sebagian makhluk sebagai
perantara antara mereka dengan Allah SWT dengan menyatakan, “Kami ingin
dekat dengan Allah SWT melalui perantara-perantara itu, kami
menginginkan syafaat mereka di sisi-Nya,” seperti malaikat, Isa, Maryam
dan orang-orang shalih lainnya.
Tanggapan kami;
Mungkinkah
Rasulullah SAW diam terhadap masalah besar seperti ini? Seperti itu
juga para imam hingga abad VII Hijriyah? Ataukah mereka yang berada di
abad tersebut bukan termasuk golongan ahlussunnah wal jamaah?
Ahlussunnah adalah mereka yang mengikuti klasifikasi tauhid di atas?!
Klasifikasi tersebut adalah cara golongan wahabi salafi untuk melegalkan pengkafirkan terhadap semua muslimin.
Cobalah
periksa buku pelajaran aqidah anak-anak kita, jika mereka belajar
tauhid bid'ah-nya Ibnu Taimiyah dan Muh bin AbdudulWahhab dgn membagi
tauhid menjadi rububiyah dan uluhiyah maka bersiaplah mempunyai anak
yang ekstrim tidak toleransi, dan mudah menyalahkan serta mengkafirkan
muslimin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar