Dinukil dari kitab as-salafiyah al-mua'shirah Syek
Muhammad Zaki Ibrahim rahimahullah rahmatal abrar
Kedelapanbelas;
katakan saja setiap hadits nabawi yang tidak mendukung sisi pandang Anda
sebagai hadits dhaif atau maudhu' tanpa berhati-hati, jadikan
sunnah-sunnah adat sebagai sunnah-sunnah ibadah atau sebaliknya tanpa landasan
ushul atau kaidah selain watak pribadi Anda, karena watak adalah standar
syariat menurut salafi modern.
Kesembilan belas jangan bertawasul kepada Allah saat
berdoa kepadanya dengan perantara seorang saleh pun baik yang masih hidup
ataupun yang sudah mati, dan tidak pula dengan perantara junjungan kita Nabi
saw. Katakan, “Inilah inti paganisme dan kesyirikan, meski seperti apapun
dalil, syarat, dan rinciannya. Kami tidak membedakan siapa yang dijadikan
perantara dalam berdoa dan siapa yang diminta dalam berdoa.
Silahkan bertindak keliru setiap kali Anda dibantah dan
dilemahkan oleh dalil, silahkan Anda berputar-putar dan melakukan manuver, dan
silahkan Anda keluarkan seluruh kaum muslimin dari agama Allah gara-gara
tawasul.
Jangan shalat di belakang orang yang tidak berasal dari
golongan Anda meski seperti apapun agama, ilmu, keutamaan dan senioritasnya
dalam dakwah. Jangan shalat di belakang orang yang mencukur jenggotnya dan juga
orang sufi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar