Rabu, 07 Oktober 2015

"Ukhuwwah yang dirindukan"(Alhabib Umar bin Hafizh)



Ukhuwwah Islamiyah sangat mendesak untuk dilakukan karena realitas kehidupan umat Islam saat ini, ukhuwah Islamiyah belum membumi, baru pada tataran wacana.

Terjadinya perpecahan dan permusuhan di kalangan umat Islam itu sendiri menjadi bukti nyata. Padahal media untuk bersatunya umat Islam sudah sangat tersedia.

Seperti kalimat syahadat yang menghapus diskriminasi, shalat berjama’ah dengan rapatnya barisan ternyata belum serapih hubungan solidaritas yang terjalin di antara muslim ketika di luar shalat berjama’ah. Disiplin waktu sahur dan berbuka, belum terlihat dalam disiplin budaya kerja. Ibadah haji yang merupakan muktamar dunia ternyata belum mampu membangun persaudaraan muslim sedunia.

Mereka yang berteriak lantang tentang "Ukhuwwah" ternyata org yang mencabik-cabik "Ukhuwwah". Mereka berkata ummat yang satu, tapi hanya mementingkan satu kelompok dan golongan. Di khalayak ramai dan media seeakan mesra berangkulan tapi ternyata dibelakang saling sikut, saling tikam bahkan mengklaim paling shahih, paling rajih, paling benar.

Demi Allah... ukhuwwah itu tdk pernah ada; jika Hasud, iri hati, dengki, kesombongan popularitas, arogansi keilmuan, ke-akuan itu masih menari-nari dihati.


Dengan sangat indah Rasulullah SAW melukiskan ukhuwah dalam sabdanya;

“Perumpamaan mukmin satu dengan yang lainnya dalam rasa cinta kasih sayang dan keberpihakannya seperti tubuh yang satu. Jika satu bagian tubuh merasa sakit maka semua bagian tubuh lainnya ikut merasakan sakit, tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Muslim)

Sekali lagi saudaraku... Kita ini dari Tuhan Yang Satu (Allah), Bahan yang satu (Tanah), Benih yang satu (Adam), Rasul yang satu (Muhammad SAW), dan Islam yang satu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar