Ukhuwwah Islamiyah sangat mendesak untuk
dilakukan karena realitas kehidupan umat Islam saat ini, ukhuwah Islamiyah
belum membumi, baru pada tataran wacana.
Terjadinya perpecahan dan permusuhan di
kalangan umat Islam itu sendiri menjadi bukti nyata. Padahal media untuk
bersatunya umat Islam sudah sangat tersedia.
Seperti kalimat syahadat yang menghapus
diskriminasi, shalat berjama’ah dengan rapatnya barisan ternyata belum serapih
hubungan solidaritas yang terjalin di antara muslim ketika di luar shalat
berjama’ah. Disiplin waktu sahur dan berbuka, belum terlihat dalam disiplin
budaya kerja. Ibadah haji yang merupakan muktamar dunia ternyata belum mampu
membangun persaudaraan muslim sedunia.
Mereka yang berteriak lantang tentang
"Ukhuwwah" ternyata org yang mencabik-cabik "Ukhuwwah".
Mereka berkata ummat yang satu, tapi hanya mementingkan satu kelompok dan
golongan. Di khalayak ramai dan media seeakan mesra berangkulan tapi ternyata dibelakang
saling sikut, saling tikam bahkan mengklaim paling shahih, paling rajih, paling
benar.
Demi Allah... ukhuwwah itu tdk pernah ada;
jika Hasud, iri hati, dengki, kesombongan popularitas, arogansi keilmuan,
ke-akuan itu masih menari-nari dihati.
Dengan sangat indah Rasulullah SAW melukiskan
ukhuwah dalam sabdanya;
“Perumpamaan mukmin satu dengan yang lainnya
dalam rasa cinta kasih sayang dan keberpihakannya seperti tubuh yang satu. Jika
satu bagian tubuh merasa sakit maka semua bagian tubuh lainnya ikut merasakan
sakit, tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Muslim)
Sekali lagi saudaraku... Kita ini dari Tuhan
Yang Satu (Allah), Bahan yang satu (Tanah), Benih yang satu (Adam), Rasul yang
satu (Muhammad SAW), dan Islam yang satu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar