Rabu, 28 Oktober 2015

KELEMBUTAN & KEMUDAHAN BAGIAN DARI SPIRIT ISLAM (M.A.V~313)

Disebutkan dalam hadits muttafaq 'alaih, dari Aisyah ra., dari Nabi saw, “Sesungguhnya Allah Maha Lembut, menyukai kelembutan dalam segala persoalan.”

Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahihnya dari Jabir bin Abdullah ra., ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Siapa terhalang dari kelembutan, ia terhalang dari (seluruh kebaikan)’.”

Kelembutan yang tertera dalam dua hadits ini bersifat umum dan menyeluruh, mencakup kelembutan dalam bertutur kata, bertindak, memahami sesuatu, memahamkan orang lain, dan lainnya. Inilah yang dimaksud sabda Nabi saw, “Aku diutus dengan (membawa) agama murah hati dan lurus,” atau seperti yang beliau sabdakan.

Seperti itu juga hadits Al-Bukhari dari Abu Hurairah ra., ia berkata, “Seorang badui kencing di masjid, lalu orang-orang menghampirinya untuk memukulnya. Nabi saw kemudian berkata, ‘Biarkan dia! Tuangkan satu ember atau satu gayung air di atas kencingnya, karena kalian diutus untuk mempermudah, dan kalian tidak diutus untuk mempersulit’.”

Karena itulah disebutkan dalam hadits muttafaq 'alaih, dari Aisyah ra., “Tidaklah Rasulullah saw diberi pilihan antara dua persoalan melainkan beliau memilih yang paling mudah di antara keduanya selama bukan dosa.” 

Berangkat dari hadits ini, rahasia anjuran yang tertera dalam riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Mas’ud dari Nabi saw berikut dapat dipahami; beliau bersabda, “Maukah aku beritahukan kepada kalian siapa yang neraka diharamkan baginya?! (Neraka) diharamkan bagi setiap orang yang dekat, lemah lembut, dan ramah’.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar