Rabu, 07 Oktober 2015

WASIAT IMAM HUSAIN (M.A.V_313)



 Imam Husain RA berkata kepada saudarinya, Zainab di Karbala, seperti yang dinukil pemilik Muntaha Al-Âmâl dengan bahasa Persia kemudian diterjemahkan ke bahasa Arab,

“Saudariku, aku bersumpah atas nama Allah padamu, jagalah sumpahku ini; saat aku terbunuh nanti, jangan merobek kerah, jangan mencakar wajah dengan jari-jarimu, jangan menyebut-nyebut celaka dan binasa atas kematian syahidku.”

Abu Ja’far Al-Qumi meriwayatkan, Amirul Mukminin Ali ra. berkata seraya mengajarkan kepada pengikutnya,
“Jangan mengenakan pakaian hitam, karena itu adalah pakaian Fir’aun.”
(Padahal hitam pakaian kebanggaan syiah)

Disebutkan dalam Furû’ Al-Kâfi karya Al-Kulaini, Nabi SAW berwasiat kepada Fathimah ra., “Saat aku meninggal nanti, jangan mencakar wajah, jangan kau geraikan satu helai rambut pun padaku, jangan menyebut-nyebut celaka, dan jangan membiarkan satu wanita pun meratapiku’.”

Salah seorang tokoh Syi’ah, Muhammad bin Husain bin Babawaih Al-Qummi yang mereka juluki ash-Shaduq, berkata, “Di antara sabda Rasulullah SAW yang tiada terkira adalah, ‘Meratap adalah perbuatan jahiliyah.”    
Seperti yang juga diriwayatkan oleh ulama Syi’ah; Al-Majlisi, An-Nuri dan Al-Barujardi dari SAW, beliau bersabda, “Dua suara yang dilaknat dan dibenci Allah; teriakan saat tertimpa musibah dan nyanyian saat mendapat nikmat.”

Pertanyaan yang perlu disampaikan setelah mengetahui semua riwayat di atas;
Kenapa Syi’ah menyalahi kebenaran yang di sebutkan di sana?

 Siapa gerangan yang mereka percaya; Rasulullah dan ahlul bait,
ataukah para Mullah?!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar