Rabu, 07 Oktober 2015

PENTING DAN BERMANFAAT UNTUK DI BACA!! (MAV~313)



NUKIL DARI MUKADIMAH KITAB KARYA SYEKH TAREKAT SYADILIYAH SYEKH MUHAMMAD ZAKI IBRAHIM.

Tasawuf syar’i adalah tasalluf islami, dan tasalluf islami adalah tasawuf syar’i. Secara prinsip, keduanya sama sekali tidak berbeda karena dakwah mendasar keduanya adalah Al-Qur'an dan hadits shahih dari Rasulullah saw.
Bagi yang mengamati sanad para perawi hadits, setiap kali menemukan seorang perawi, sanadnyanya tentu terhubung dengan para pemimpin sufi dan para ahli hadits yang merupakan tiang penopang salafiyah.

Perbedaan yang mengemuka antara sufiyah dan salafiyah semata dipicu oleh permainan politik lama dan memanfaatkan agama demi kepentingan kerajaan dan kekuasaan. Selanjutnya permainan ini diberi nuansa agama palsu.

Seiring perkembangan zaman, sejumlah penyimpangan menyusup ke dalam ranah sufi sehingga dikuasai oleh salafi palsu. Ketika kita membersihkan tasawuf dari penyusupan dan membersihkan tasalluf dari perilaku gegabah, serampangan, kurang perhitungan, dan sikap tidak tahu malu, tentu kita tidak akan menemukan perbedaan di antara keduanya.
Hanya saja kami membedakan antara salafi palsu dan tasawuf palsu.

 Seperti yang telah kami tegaskan sebelumnya, secara prinsip tidak ada bedanya antara tasalluf dan tasawuf karena setiap sufi secara prinsip adalah salafi dan mungkin tidak sebaliknya. Sementara salafi palsu adalah sikap kurang perhitungan dan tidak tahu malu yang menukil hukum-hukum haram dan halal dalam keimanan dan kesyirikan, menghukum seluruh ahli kiblat telah keluar dari Islam, dan tidak menyisakan seorang muslim pun dari kalangan pendahulu maupun yang muncul kemudian, baik dari kalangan ulama, penguasa, wali, ataupun yang lain.

 Mereka ini hanya membahas segala persoalan dari sisi kelamnya saja sehingga mengoyak habis umat ini. Entah tahu atau tidak, mereka telah mempermudah jalan bagi misionaris dan imperialisme, melucuti sejarah Islam dari segala kemuliaan dan keutamaan, menyibukkan umat dengan hal-hal tidak berguna yang diperselisihkan, menyibukkan umat dari bahaya atheisme, dekadensi moral dan kerusakan yang disepakati harus dilawan.

Selanjutnya mereka juga menghancurkan segala bangunan besar dan agung selama tidak dibangun orang salafi sungguhan ataupun salafi palsu.
Fakta menunjukkan, salafi palsu membela propaganda politik tertentu, menyeru menuju tujuan-tujuan yang mendalam dan sarat makar. Karena alasan ini dan juga alasan-alasan lain, kami melawan salafi palsu seperti halnya kami melawan sufi palsu demi kepentingan dakwah, agama, nasionalisme, dan tujuan-tujuan luhur kami.
SEMUA AJARAN NABI MUHAMMAD SAW KAMI TERIMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar