Rabu, 07 Oktober 2015

PERNAHKAH MENDENGAR DONGENG BOHONG BERMANFAAAT..? SILAHKAN DI BACA (M.A.V_313)



Dongeng dari buku2 syiah bahwa “Mereka(Abubakar, Umar dan Sahabat)  ikat tangan dan kaki Ali, mereka bakar pintu rumah Ali, mereka gugurkan janin Fathimah dan memukulinya sebagai bentuk teror bagi Ali.”

Tanggapan; ini semua dusta dan kebatilan yang tidak berdasar sama sekali. Bagaimana mungkin salah seorang pahlawan Islam yang tidak takut mati mendapat perlakuan hina sedemikian itu di rumahnya sendiri pada diri dan keluarganya yang suci, dan hanya menyerah begitu saja laksana orang hina?!

 Bagaimana mungkin rasa cemburu dan keberanian suku Hasyim lenyap hingga tidak ada satu pun di antara mereka yang berani angkat bicara untuk menghindari aib ini dan melindungi suku mereka dari kehancuran?

 Demi Allah, andai sayyidina  Ali adalah orang Arab yang paling pengecut, dan andai memang benar musibah-musibah itu menimpanya, tentu Ali akan menangkal sekuat tenaga hingga mati dan tidak akan memilih kehidupan hina, baik untuk diri sendiri, anak-anak maupun cucu-cucunya.

 Jika memang hal tersebut benar menurut faham kalian, lalu kenapa setelah peristiwa menghinakan itu, kenapa Umar masih menikahi putri Ali yang bernama Ummu Kultsum?

Bagaimana mungkin Ali menyerahkan putri belahan jiwanya, cucu Rasulullah Saw., kepada musuhnya dalam agama dan dunia menurut kalian? Mungkin Syi’ah Rafidhah bersikap tinggi hati mengingkari pernikahan ini, dan mereka masukkan dalam jajaran kenyataan dan logika yang mereka dustakan.
Atau mereka bilang, sayyidina Ali menikahkan putrinya dengan Umar karena taqiyah (untuk melindungi keselamatan diri).

Ini bukan taqiyah, tapi kehinaan. Tidak ada kehinaan lebih besar dari orang yang rela menyerahkan putrinya sendiri untuk digauli musuhnya.

Atau mereka bilang, sayyidina  Ali hanya menikahkan jin wanita dalam wujud putrinya dengan Umar. Berarti mereka memasukkan ilusi sophisme ini ke dalam ilusi-ilusi mereka lainnya.
Maka semakin panjang ilusi dan cerita bohong utk menutupi kebohongan yg lain.

افَلا تَعقِلوْن؟؟؟

Tidak ada komentar:

Posting Komentar