Rabu, 07 Oktober 2015

LANDASAN TASAWUF ADALAH BERPEDOMAN PADA AL-QUR'AN DAN SUNNAH, MENINGGALKAN HAWA NAFSU, BID’AH, RUKHSHAH DAN BERBAGAI MACAM TAKWIL.” (M.A.V_313)



Abu Qasim Al-Junaid bin Muhammad, imam kelompok tasawuf menuturkan, “Siapa yang tidak hafal Al-Qur'an dan tidak menulis hadits, ia tidak patut menjadi teladan dalam tasawuf, sebab ilmu kami terikat oleh Al-Qur'an dan sunnah.”

 Ia juga menuturkan, “Madzhab kami, yaitu tasawuf, terikat oleh asas-asas Al-Qur'an dan sunnah. Ilmu kami dikuatkan oleh hadits Rasulullah SAW.” Ia juga berkata, “Semua thariqat tertutup bagi manusia, kecuali siapapun yang meniti jejak Rasulullah SAW.”

            Abu Hafsh menyatakan, “Baiknya etika lahiriah merupakan pertanda baiknya etika batin, sebab nabi SAW. bersabda, ‘Andai hati orang ini khusyuk niscaya seluruh anggota badannya khusyuk’.”

            An-Nashr Abadzi berkata, “Landasan tasawuf adalah berpedoman pada Al-Qur'an dan sunnah, meninggalkan hawa nafsu, bid’ah, rukhshah dan berbagai macam takwil.”

            Hafsh menuturkan, “Siapapun yang tidak menimbang semua tutur kata dan kondisinya setiap saat berdasarkan Al-Qur'an dan sunnah serta tidak mengoreksi isi hati, ia tidak termasuk dalam daftar nama-nama tokoh sufi.”

            Abu Abbas Ahmad bin Muhammad bin Sahal bin Atha berkata, “Barangsiapa menerapkan etika-etika syariat pada dirinya, Allah SWT akan terangi hatinya dengan cahaya makrifat.”
            Mengingat seperti itulah kondisi tasawuf, maka tidak ada alasan untuk dicela ataupun dipungkiri, kecuali bagi mereka yang benar-benar terhalang untuk meraih kebaikan, memiliki akidah menyimpang dan hina.

Semoga Allah SWT berkenan melindungi kita semua dari hal-hal semacam ini, dan dari semua hal yang membuat Allah SWT murka. Bagaimana orang-orang pilihan seperti mereka diingkari, padahal isi kitab-kitab tulisan mereka sama sekali tidak bertentangan dengan syariat, kisah-kisah hidup dan karamah mereka juga masyhur, perbuatan mereka baik adanya.

Para penyimpang yang mengatas namakan tasawuf lah yang merugikan dan merusak tasawuf dari dalam. Tasawuf menurut para Imam adalah bukti ketaatan pada pada Allah dan Rasulullah SAW.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar