Bagaimana Rasulullah SAW tidak menjadi sosok yang memiliki akhlak
yang luhur sementara pada diri beliau telah tertanam akhlak Al-Quran
Al-Azhim! Sebagaimana yang diungkap dalam hadis yang diriwayatkan dari
Aisyah RA bahwa ia ditanya tentang akhlak Rasulullah SAW? Ia menjawab,
"Akhlak beliau Al-Quran; beliau marah karena kemarahannya, dan beliau
ridha karena keridhaannya."
Diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Dawud.
Ibnu
Abi Syaibah meriwayatkan dari Aisyah RA bahwa ia ditanya tentang akhlak
Rasulullah SAW? Ia menjawab, "Sosok manusia yang paling baik akhlaknya.
Akhlak beliau adalah Al-Quran; beliau ridha karena keridhaannya dan
beliau marah karena kemarahannya. Beliau bukanlah orang yang keji bukan
pula orang yang berlaku nista, beliau bukan orang yang suka
berteriak-teriak di pasar, dan tidak membalas keburukan dengan
keburukan, akan tetapi memaafkan dan memaklumi."
Kemudian
Aisyah berkata; bacalah "Sungguh beruntung orang-orang yang beriman."
(Al-Mu`minuun: 1) Sampai sepuluh ayat. Orang yang bertanya itu pun
membacanya. Aisyah berkata, "Demikianlah akhlak beliau SAW."
Diriwayatkan
dari Aisyah RA bahwa ia mengatakan; tidak ada seorang pun yang lebih
baik akhlaknya dibanding Rasulullah SAW. Tidaklah seorang sahabatnya
tidak pula keluarganya memanggil beliau melainkan beliau mengucapkan
labbaik. Maka dari itu Allah SWT menurunkan ayat, "Dan sesungguhnya
engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur." (Al-Qalam: 4)
Diriwayatkan
dari Umar bin Al-Khaththab RA bahwa seseorang memanggil Nabi SAW tiga
kali, setiap panggilannya beliau balas dengan ucapan labbaik labbaik.
الصلاة والسلام عليك يا سيدي يا رسول اللّٰه..
Kesalahan
sebagian orang menganggap ketegasan hukum alquran sebagai sesuatu yang
bertentangan dengan etika, keras, kejam dan tidak relevant seperti yang
sering kita dengar dari penulis Islam Liberal (LIAR TANPA ATURAN).
sehingga mereka menafsirkan makna rahmatan lil alamin seenaknya,
disesuaikan dengan kemauannya.
Sejatinya
akhlak yang terpuji itu adalah yang tidak melanggar norma alquran dan
sunnah. Ketundukan pada ajaran ilahi itulah intisari akhkak, bukan
menggurui Allah dan Rasulnya, kemudian mengambil pendapat pemikir barat
yang sudah usang lalu mengklaim bahwa itu adalah hasil pemikirannya.
Sehalus
dan sesantun apapun bahasa seseorang, jika dia menolak hukum alquran
dan sabda Nabi SAW artinya orang ini tidak berakhlak menurut kaca-mata
Islam. Meskipun dianggap santun menurut orang awam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar