Rabu, 28 Oktober 2015

PERBEDAAN AKHLAK ALQURAN DAN ETIKA AWAM ( M.A.V~313 )

Bagaimana Rasulullah SAW tidak menjadi sosok yang memiliki akhlak yang luhur sementara pada diri beliau telah tertanam akhlak Al-Quran Al-Azhim! Sebagaimana yang diungkap dalam hadis yang diriwayatkan dari Aisyah RA bahwa ia ditanya tentang akhlak Rasulullah SAW? Ia menjawab, "Akhlak beliau Al-Quran; beliau marah karena kemarahannya, dan beliau ridha karena keridhaannya."
 Diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Dawud.

Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari Aisyah RA bahwa ia ditanya tentang akhlak Rasulullah SAW? Ia menjawab, "Sosok manusia yang paling baik akhlaknya. Akhlak beliau adalah Al-Quran; beliau ridha karena keridhaannya dan beliau marah karena kemarahannya. Beliau bukanlah orang yang keji bukan pula orang yang berlaku nista, beliau bukan orang yang suka berteriak-teriak di pasar, dan tidak membalas keburukan dengan keburukan, akan tetapi memaafkan dan memaklumi."

Kemudian Aisyah berkata; bacalah "Sungguh beruntung orang-orang yang beriman." (Al-Mu`minuun: 1) Sampai sepuluh ayat. Orang yang bertanya itu pun membacanya. Aisyah berkata, "Demikianlah akhlak beliau SAW."

Diriwayatkan dari Aisyah RA bahwa ia mengatakan; tidak ada seorang pun yang lebih baik akhlaknya dibanding Rasulullah SAW. Tidaklah seorang sahabatnya tidak pula keluarganya memanggil beliau melainkan beliau mengucapkan labbaik. Maka dari itu Allah SWT menurunkan ayat, "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur." (Al-Qalam: 4)

Diriwayatkan dari Umar bin Al-Khaththab RA bahwa seseorang memanggil Nabi SAW tiga kali, setiap panggilannya beliau balas dengan ucapan labbaik labbaik.

الصلاة والسلام عليك يا سيدي يا رسول اللّٰه..

Kesalahan sebagian orang menganggap ketegasan hukum alquran sebagai sesuatu yang bertentangan dengan etika, keras,  kejam dan tidak relevant seperti yang sering kita dengar dari penulis Islam Liberal (LIAR TANPA ATURAN). sehingga mereka menafsirkan makna rahmatan lil alamin seenaknya, disesuaikan dengan kemauannya.

 Sejatinya akhlak yang terpuji itu adalah yang tidak melanggar norma alquran dan sunnah. Ketundukan pada ajaran ilahi itulah intisari akhkak, bukan menggurui Allah dan Rasulnya, kemudian mengambil pendapat pemikir barat yang sudah usang lalu mengklaim bahwa itu adalah hasil pemikirannya. 

Sehalus dan sesantun apapun bahasa seseorang, jika dia menolak hukum alquran dan sabda Nabi SAW artinya orang ini tidak berakhlak menurut kaca-mata Islam. Meskipun dianggap santun menurut orang awam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar